KERINDUAN
22 Juli 2001
Kuberdiri di samping pusaramu
Sebait doa terkulum di bibirku
Agar terang dan lapang jalanmu
Hari ini ku kembali kesini
Bukan tuk menangisimu
Hanya tuk mengenang engkau
Yang pernah hadir di hidupku
Bersama doaku untukmu
Kusimpan jauh di lubuk hatiku
Terkunci rapat tak ada yang tahu
KARENA AKU MECINTAIMU
Kekasih.......
Hadirmu adalah anganku
Cintamu adalah semuku
Kekasih.......
Haruskah kugantung nyawaku
Hanya tuk berjumpa denganmu
Tak sanggup lagi kuberdiri
Tanpa kau disini menemani
Kutatap awan yang melayang
Mencari dirimu walau dalam bayang
Bukan aku menghujat
Atas takdir yang menyayat
Bukan aku tak rela
Karena memang kau milikNya
Aku hanya tak mampu
Kalau tak bersamamu
Kalau tak memandangmu
Karena aku mencintaimu
YANG TAK TERLUPAKAN
Kutulis lagi bait-bait kata
Untuk mengenangkan dirimu
Yang telah menahun tertimbun
Dalam jiwa dan hati yang luka
Hari, minggu, dan bulan telah berganti
Namun namamu tak hilang dihati
Semakin lama, semakin dalam tertanam
Semakin lama, semakin sulit kulupakan
Telah lama kucari arti cinta ini
Namun tiada juga jawaban pasti
Yang kutahu hanya kepedihan
Yang kumengerti hanya goresan lara
Dalam hati kucoba bertanya
Dimanakah cinta yang suci
Dimanakah kurasakan ketulusan hati
Dan dimanakah kekasih yang kucintai
Bertahun-tahun telah berlalu
Dan aku masih mencintaimu
KUSIMPAN JANJI SUCIKU
Seringai malam buatku surut
Pada langkahku yang semakin tersudut
Ingin kuberlari tapi langkah terkunci
Terikat janji sehidup semati
Melangkah sendiri meniti hari
Kini kau pun tak menemani
Haruskah aku tetap bertahan
Sedang dirimu tak kan tinggal
Bukan kuingkari janji suci ini
Bukan kulupakan cinta kasih ini
Namun kutak sanggup sendiri
Menapaki hari yabg semakin sepi
Maafkan aku kekasih.......
Jika harus kusimpan dirimu dalam memori
Izinkan aku kekasih.....
Membuka hati tuk jalani hidup ini
TERKENANG
Seraut wajah hadir dalam bayangan
Mengusik sepi mengorek kisah lama
Kuterpaku pandangi wajah dalam bingkai maya
Andai waktu dapat kuputar
Ingin kurasakan lagi hangat pelukmu
Ingin kudengar lagi manja suaramu
Rasakan lagi belai lembut kasihmu
Andai mungkin waktu kan terulang
Aku tak ingin kau tergantikan
Dan jika waktu tak lagi terulang
Biarkan hanya kau dihati yang terkenang
Inilah tempatmu kini
Diantara wangi bunga melati
Hanya berteman sepi dan sunyi
Karena aku tak lagi bisa menemani
SENJA MEMERAH DIUJUNG PERGIMU
Senja itu cerah memerah
Kau duduk sambil pandangiku
Sejurus kemudian kau berdiri
Beli lampu,jawabmu kala kutanya
Sesaat pun berlalu
Kau pulang sambil menutup mulutmu
Darah mengalir diantara celah jemarimu
Sejenak ku terpaku menatapmu
Kurengkuh dirimu dan kubisikkan di telingamu
Agar jiwamu tak terkotori
Dan kurasakan hembusan nafas terakhirmu
Dalam pelukanku, ayahku
Senja itu cerah memerah
Iringi pergimu dalam damai
{Secuil kisah hidupku 20 Desember 1995}
IZINKAN AKU
Kutulis lagi bait-bait kata
Tuk kenangkan dirimu
Yang telah membeku
Dalam palung jiwaku
Indah cintamu dulu
Begitu membelengguku
Hingga ku tak mampu
Tuk berpaling darimu
Kini akan ku lepas bayangmu
Akan kusimpan cintamu
Tuk memulai hidup baru
Izinkanlah aku..............
Diantara wangi bunga melati
Yang kutabur hari ini
Kumohon kau relakan diriku
Tuk meraih bahagiaku
MENGENANGMU
13 Maret 2009
Di pembaringan terakhirmu
Di hamparan harum melati
Kutabur sejuta rinduku
Abadi cintamu membatu
Dalam gumpalan darahku
Tak kan melebur
Walau mendidih darahku
Kekasihku yang di awan
Dapatkah kau dengar kutitip salam
Pada bulan kubisik cintaku
Pada bintang kusematkan rinduku
Hari ini ku mengenangmu
Sebuah nama yang menyatu
Dalam darah dan jiwaku
Selamanya dihati selalu
@Seseorang yang telah tiada, yang pernah mengisi hari hariku
harusnya aku posting 13 Maret 2009, hari lahirnya.
0 komentar:
Posting Komentar