Rabu, 15 April 2009

AKU DALAM DIARI RAHASIA 3

AKU MENCINTAIMU DIATAS CINTA

Cinta terlarang diantara kita
Merasuk masyhuk dalam jiwa
Mengoyak dinding angkuh malamku
Melebur congkak sepi jiwaku

Maafkan
Aku mencintaimu diatas cinta
Menghantam penghalang ragu jiwa
Peduli mata pandang hina

Maafkan
Aku mencintaimu diatas cinta
Kugenggam asa hingga kudapat rasa
Merangkul derita gapai bahagia



SAAT BERSAMAMU TAPI BUKAN KAMU

Saat bersama dirimu
Tapi bukan kamu
Dia.........yang kurasa
Ada dihadapanku
Dia..........
Bukan kamu
Saat bersamamu
Kurasa.............



AH...........................

Ketika nafas cintamu kau hembuskan
dari bibir syairmu............
jiwaku tergetar dahsyatnya angin asmara
Lambungkan angan di langit-langit nestapa

Ciumi aku dengan kata-kata indahmu
Belai aku dengan bujuk rayumu

Hanyut................................
dalam senja temaram membias harap
namun tenggelam ditelan malam

Sepi telah cumbui
mimpisunyi terengkuh.........
dari dasar palung jiwa
yang teraniaya cinta..............


IZINKAN KUUNGKAP RASA

Kupecahkan kaca itu
Agar kutahu lakumu
Indah ucap manis sikap
Buatku muntap

Ragu........
Kusobek hatimu
Biar kutahu rahasiamu
Yang dalam terkubur

Kutengok jendela batinmu
Kaupun termangu
Akupun bisa
Sepertimu



TERINDU

Untukku yang sendiri
Burung-burung dara bertiga
Terbang arungi batas cakrawala
Merajut asa dalam mahligai nirwana

Langit-langit yang biru mulai membisu
Gumpalan-gumpalan awan itu merautku
Mengikis habis segala ragu
Menyibak resah keluh kesahku

Pohon-pohon tua bersuara
Saat angin berbisik ditelingaku
Apakah ini benar aku terindu
Padamu cinta kutitip rasa

Sementara..................
Kursi dan meja membawaku kepadamu
Dalam kelam pena dan buku
Sebuah puisi tercipta untukmu

{ME & VALS}


KUTINGGAL SEJENAK JEJAK

Semilir fajar.......
Merona biaskan luka
Beranjak dari malam penuh amarah
Menepi lagi dari segala asa

Langkah jauhi kemunafikan
Hati luapan lara jiwa
Meranggas percaya dalam jiwa
Aku telah teraniaya cinta

Maafkan kulepas temali hati
Agar kau temukan lagi jati diri
Terlepas segala rasa yang menghiba
Hingga tak guna bersilat lidah

Aku tinggalkan sejenak jejak
Biar rasa kentarakan warna
Siapa aku siapa dia
Biarkan jujur hatimu berkata


BERKALANG TANAH

Kelam.........
Mendung beranjak tutupi langit
Dihembus lembut angin jelaga
Namun tiada jua menepis

Jiwa terhempas
Raga mengenas
Asa menghilang
Tak tergapaikan

Ini salah
Tidak juga kumengerti
Selalu ditengah
Jalan terhenti

Ruangku hampa makin nyata
Ku tak mampu pertahankan asa
Hilang ditelan angin nirwana
Ingatkan jiwa.............
Hidup berkalang tanah




KUPU-KUPU

Akulah kupu-kupu
Yang terluka sayapku
Dalam deras hujan kuterjatuh
Dalam kubangan dustamu


PEKARANGAN

Tuan.......
Pekarangan ini punya siapa
Banyak tumbuh semak belukar
Tak terurus
Terlihat seram

Tuan.........
Bolehkah kupinjam sabit atau pedang
Kan kupangkas pekarangan ini
Kuubah jadi taman para dewi

Bolehkah tuan...................?

Pekarangan ini kuubah jadi taman
Hingga para dewi datang beterbangan
Meramaikan tamanmu yang dulu pekarangan
Dan kini kubisa pergi dengan tenang


LUKA HATI PUTRI NAGA

Perempuan bernafas ilham
Berjalan terseok terbungkus debu noda
Berlari mengejar titik api dunia
Tersimpuh dalam jurang neraka

Mengekor naga merah ungu kekasihnya
Menikmati sejengkal demi sejengkal dosa
Mereguk lunas nikmat angkara
Menapaktilasi sejuta makna murka

Perempuan bernafas ilham
Termangu dalam kesah hitam
Darah menggenang palung hati
Menangisi sepi tersayat perih


LELAHKU PADAMU

Tak lagi bisa kuberdiri
Menantang badai cinta ini
Sendiri.......................
Pertahankan cinta berdarah ini

Hati selalu merindu sepi
Walau hujan api membakar langit sunyi
Membumihanguskan relung hati
Hingga asa tiada bersisa perih

Sejuta duri menikam bisa jiwa
Menusuk pilu kalbuku
Mengapa masih kaulangkahi jejak
Jika rasa sudah tak berpijak

Lelahku bertahan
Pada cinta yang kian gamang
Padamu tak lagi kusandarkan
Lepas bebaslah kau terbang


RINDU INI

Rindu ini..............
Sayatan sembilu di hati
Merobek luka menganga
Darah menggenang palung jiwa

Rindu ini...................
Sungai airmata sukmaku
Mengalirkan luka dalam nadi
Perlahan jiwaku terbunuh

Rindu ini
Sakit..........
Perih..........
Membeku relung hati


PENANTIAN PANJANG

Waktu senggang menanti mati
Kugunakan tuk mati dengan ilusi
Sayang..............
Kecup keningku nanti


JEMPUT AKU MAUTKU

Jemput aku mautku
Pagiku hilang tertelan angan

Jemput aku mautku
Malamku berlalu tanpa hembusan bayu

Pedih.......
Perih........
Merintih.............
Mati ditanganmu..........

Jemput aku mautku
Telah ku lepas tali temali hati



JUJUR

Pedih................
Serasa ditusuk sembilu
Hancur.............
Remuk............
Luluh................
Jujur buatku hancur
Benarkah???
Atau........
Karena telah terlambat
Tuk jujur padamu...........


YANG TERKUAK

Kerak bumi pecah membuncah
Tersembur luka merah membara
Panas, bakar jiwa ternoda
Terkuak sudah................

Hangus merangus sukmaku
Terkikis percaya tertanam padamu
Lupakan janji mati menanti
Hilang terpuruk dalam sepi

Sendiri
........merintih
..........kau khianati

0 komentar:

Posting Komentar