Senin, 13 April 2009

AKU DALAM DIARI RAHASIA 2

APAKAH INI TEMAN

Apakah ini teman
Dadaku terguncang senang
Saat namanya kuucapkan

Ah...apa ini teman
Bibirku selalu tersungging senyuman
Walau dia jauh dari pandangan

Apakah ini teman
Hatiku bergetar kencang
Saat dia panggil aku sayang

Apakah arti semua ini teman
Dapatkah kau katakan???



MERENTANG HATI

Kuterpaku dalam gelapnya malam
Sesaat ku tatap jalan ke depan
Adakah celah terang kehidupan
Diantara kerikil tajam yang menghampar

Begitu sarat rintangan hadang langkah kita
Caci aku
Tertawakanmu
Cibir aku
Hina kamu
Dan...... ludahiku

Haruskah langkah terhenti
Sedang cinta telah tertanam
Di relung hati yang terdalam
Membui
Merentang hati

Kuterpaku dalam gelapnya malam
Akankah kita tapaki jalan
Menyibak semua rintangan
Menembus jarak yang terbentang


ARTI HADIRMU

KekasihKau sibak tirai rindu hatiku
Kau terangkan jalanku
Dengan lentera cintamu

Kekasih
Telah kau lukis kanvas putih asmaraku
Lukisan merah biru cintamu

Kau redakan badai dalam jiwaku
Kau hembuskan damai dihatiku
Kau teduhkan gersang cintaku
Kau teteskan embun sejukkan kalbu

Jalanku tak lagi sepi
Terhiaskan bunga mekar mewangi
Mentari hangatkan relung hati
Menghalau kabut yang menutup pandang mata ini



AKU DALAM DIARI RAHASIAKU

Tak perlu aku ragu padamu
Dan kaupun tak ragu padaku
Hanya ada kau dan aku

Sayang ini bisa bunuh aku
Karena tertusuk pedang rinduku

Benarkah kerinduan setajam itu
Jikalau memang begitu
Perkenankan aku memeluk rasamu

Kenapa mesti dipertanyakan?

Tanyaku adalah bunga rindu
Peluklah hatiku
Rengkuh dalam indahmu
Berikan utuh rasa itu

Aku
Menungguimu hingga padam surya
Tumbuhkan juta kata mesra
Aku mencintaimu

Aku ingin menitikkan air mata ini
Dalam pangkuanmu
Agar engkau tahu
Aku merindukanmu

Biar saja buta mata ini
Telinga semakin tuli
Namun hatiku selalu bernyanyi
Engkaulah tambatan hati

Kuingin akhiri pencarian ini
Dalam pelukan kasih sayangmu
Dan kamulah pemberhentian segala rasa

Maafkan aku mencintaimu lebih
Karena tak dapat kupungkiri
Padamu ku jatuh hati



TERLALU INDAH

Kuingin rangkai kata
Tapi tak bisa.......
Kuingin lukiskan rasa
Tapi tak bisa.......

Sejuta kata indah
Lenyap sudah........
Tak mampu lukiskan rasa cinta

Berlembar kertas kubuang sudah
Cinta ini terlalu indah
Tak satupun kata dapat lukiskannya
Cinta ini begitu indah
Hingga ku tak mampu berkata-kata



INI RASAKU


Pena ini tak lagi bisa menari
Tuk lukiskan rasa indah ini
Rasa ini begitu kuat mengikat
Asmaramu begitu menjerat

Setiap detik rinduku menggelitik
Mengusik mimpi sibakkan sepi
Debar cintaku begitu menggebu
Tak dapat ku tahan hingga ku malu

Dag...dig.....dug...dag....dig......du...
Hatiku berdegup
Irama cinta begitu syahdu
Tak dapat ku tahan hingga ku malu

Tik tak tik tak tik tak
Jantungku berdetak
Bagai shymfoni cinta
Menggugah kasih dalam asmara


PUJANGGA

Sanjung aku pujangga
Hingga ku terbang ke langit tujuh
Rayu aku pujangga
Hingga ku jatuh dalam pelukmu

Lalu............
Kau hempaskan aku
Kau sayat aku
Dengan kata indahmu
Menusuk dalam kalbu
Perih.............
Hingga beku...............


CUMBUI AKU

Malam, hadirkan rasa bahagia
Bawa kekasih seindah purnama
Kucumbu mesra bayang kakanda
Dengan kata-kata yang telah tercipta

Letakkan bibirmu
Diantara syair-syair pujangga
Ciumi aku
Dengan puisi-puisi terindah

Buai diriku
Dalam ayunan dendang cinta
Luahkan segala rasa
Hingga tak bersisa

Dekaplah aku
Diantara rayu yang kau tumpu
Tak perlu bimbang kau bentang
Pelukan lenganmu adalah kemenangan



SELAMAT MALAM SAYANG

Selamat malam sayang
Sudahkah kau sapa rembulan
Disana ku titipkan salam
Untukmu cintaku telah tersimpan

Selamat malam sayang
Sudahkah kau lihat bintang
Disana kugantung harapan
Pada cintamu harap kusandarkan

Pada rembulan kutitipkan
Pada bintang kugantungkan
Pada cintamu kuharapkan
Segala rasa bahagia kusandarkan

Selamat malam sayang
Tidurlah dalam buaian malam
Bersama mimpi angan dan harapan



BIMBANG

Keluku menimang rasa
Menyibak tirai yang kian tebal
Bergelut derita sepanjang masa
Berakhir duka diujung nestapa

Sendiri........
Terpaku dalam gelap malam
Mengurai satu persatu asa
Memilah jalan hidup yang membentang

Berdiri di simpang jalan
Meragu diantara tepian harap
Ku hanya diam.........
Berselimut bimbang yang meradang

0 komentar:

Posting Komentar