pada sekerat daging
apakah rindu kan usai
pada dusta yang kau sembunyikan
tatkala malam beranjak pagi
sementara gigil masih menemani tiap sengal nafasmu
by : Iqbal
Citayam, 19 - Maret - 2009, 8.24 PM
Minggu, 26 April 2009
RINDU......RINDU.......RINDU.....
RINDU SETENGAH MATI
Kunanti dirimu hingga pagi menjelang
Kusimpan kembali rindu yang tercipta
Hingga kau jemput rasa cinta
Dalam jiwaku yang melara
Sayang
Dirimu selalu ku jelang
Rindu ini begitu sarat
Mengerat hati, melilit jiwa
Hingga aku memati rasa
Rindu ini bagai belati
Begitu tajam mengiris perih
Tak mampu lagi menahan diri
Menanti hadirmu dalam sepi
@Rayung Sekar
250409
SEPERTI RINDUKU
Seperti panas harapkan hujan
Seperti haus harapkan air
Seperti mimpi harapkan nyata
Seperti rindu harapkan kasih.
Rinduku pada kasih sayang
Rinduku pada sucinya cinta
Rinduku pada kelembutan
Rinduku pada kerinduan.
Seperti rinduku
Mengharap buaian sang bayu
Meredakan gelombang lara
Mendekap segala rasa...
@Rayung Sekar
Desember 2008
Kunanti dirimu hingga pagi menjelang
Kusimpan kembali rindu yang tercipta
Hingga kau jemput rasa cinta
Dalam jiwaku yang melara
Sayang
Dirimu selalu ku jelang
Rindu ini begitu sarat
Mengerat hati, melilit jiwa
Hingga aku memati rasa
Rindu ini bagai belati
Begitu tajam mengiris perih
Tak mampu lagi menahan diri
Menanti hadirmu dalam sepi
@Rayung Sekar
250409
SEPERTI RINDUKU
Seperti panas harapkan hujan
Seperti haus harapkan air
Seperti mimpi harapkan nyata
Seperti rindu harapkan kasih.
Rinduku pada kasih sayang
Rinduku pada sucinya cinta
Rinduku pada kelembutan
Rinduku pada kerinduan.
Seperti rinduku
Mengharap buaian sang bayu
Meredakan gelombang lara
Mendekap segala rasa...
@Rayung Sekar
Desember 2008
Selasa, 21 April 2009
BEGINI BEGITU SAMA SAJA
INI BEGITU
Rasa apa ini
Tapi bukan itu
Telusuri dalamnya kalbu
Yang begitu
Buatku begini
Ah...
Diam begini
Mungkin lebih baik
Daripada begitu
Membeku
@Rayung Sekar
210409
Rasa apa ini
Tapi bukan itu
Telusuri dalamnya kalbu
Yang begitu
Buatku begini
Ah...
Diam begini
Mungkin lebih baik
Daripada begitu
Membeku
@Rayung Sekar
210409
Senin, 20 April 2009
PUISI DARI KEKASIHKU
NAFAS YANG TERSISA
Dalam gerbong ini ada aku dan kamu
Nafas kita terlahir kembali
Sisa senyum hadir diujung mata
Tajam dan menyayatku..
Aku..
Takkan meninggalkanmu
Sendirian dan menepi..
Ajaklah aku menari lagi
{Dari yang tercinta}
Dalam gerbong ini ada aku dan kamu
Nafas kita terlahir kembali
Sisa senyum hadir diujung mata
Tajam dan menyayatku..
Aku..
Takkan meninggalkanmu
Sendirian dan menepi..
Ajaklah aku menari lagi
{Dari yang tercinta}
Sabtu, 18 April 2009
MANUSIA TERBODOH
DUSTA DI ATAS DUSTA
Sekali lagi kuterjatuh
Dalam lubang yang sama
Sungguh bodoh
Berjalan di atas dusta
Dan masih menggandeng dusta
Sangat bodoh
Dan mengapa masih bertahan
Pada dusta di atas dusta
Semakin bodoh
Kini....
Tiada amarah walau melara
Tiada tangis walau teriris
{Bodohkah aku???}
Rayung Sekar
180409
Sekali lagi kuterjatuh
Dalam lubang yang sama
Sungguh bodoh
Berjalan di atas dusta
Dan masih menggandeng dusta
Sangat bodoh
Dan mengapa masih bertahan
Pada dusta di atas dusta
Semakin bodoh
Kini....
Tiada amarah walau melara
Tiada tangis walau teriris
{Bodohkah aku???}
Rayung Sekar
180409
Kamis, 16 April 2009
AKU DAN ADIK-ADIK TERSAYANGKU
BINTANG TAMANKU
Sepi tamanku tanpa hadirmu
Yang terbiasa hiaskan kata indahmu
Malam penuh bertaburan bintang
Namun bintang hatiku menghilang
Terluka oleh keras hitamnya jalanan
Berdarah...........
Bintangku harus rebah sementara
Dalam rengkuhan kasih bunda
Hingga saatnya lagi kau bersinar
{kupersembahkan untuk adikku tersayang SANDI waktu mengalami kecelakaan}
KERINDUAN
Andai rentang laut tak pisahkan kita
Aku kan hadir basuh lukamu
Hanya do'a kukirim lewat angin
Sebagai tanda kasih adik tersayangku
Angin sampaikan do'a dalam plataran kidungNya
Hembuskan pada jiwa-jiwa lara
Aku ingin selalu bersama canda tawa
Yang terpatri di singgasana kasih cinta
Tidurlah Dik..............tenangkan jiwa
Dalam buaian senyum sang rembulan
Sembuhkan luka tanpa noda
Esok hari cinta masih tercipta
{ME & SANDI}
JATUH HATI
Hadirmu sapa gelisahku
Bawaku enggan tuk melangkah
Usik gundah direlung hati
Menemu di hati satu arti
Adakah kini ku jatuh hati
Ku bertanya pada diri sendiri
Ingin ku raih dirimu
Menari hingga ke tempat tertinggi
Kan kumanja dalam pelukan asmara
Menuai kasih bersama mimpi
Terasa gelora dalam jiwa
Batin teriak mengucap pasti
Kini sejuta angan hanya tentangmu
Tiada yang lain kuingin selain dirimu
Dapatkah kau rasa yang ku rasa
Seperti aku merasa kebenaran cinta
{ME & MH POETRA}
MENUNGGU
Duhai cinta
Apa benar-benar kau ada
Kemana kan kucari dirimu
Peluk dan kecupmu tak singgah
Duhai cinta
Lara hatiku menunggu
Pesan singkat pun tak ada jua
Duhai cinta
Malam pekat tak bercahaya
Bintangku pergi entah kemana
Tiada jua sapa kutrima
Menepi dimalam sunyi
Duhai cinta
Tiga detik tak kulewatkan
Hanya untuk menunggumu
Sepi berteman dalam diri
Maafkan aku cinta
Bila sedikit kuhapus rindu
Dengan kasihku yang dulu
Karena malam ini kau acuh
{ME & p.p}
Sepi tamanku tanpa hadirmu
Yang terbiasa hiaskan kata indahmu
Malam penuh bertaburan bintang
Namun bintang hatiku menghilang
Terluka oleh keras hitamnya jalanan
Berdarah...........
Bintangku harus rebah sementara
Dalam rengkuhan kasih bunda
Hingga saatnya lagi kau bersinar
{kupersembahkan untuk adikku tersayang SANDI waktu mengalami kecelakaan}
KERINDUAN
Andai rentang laut tak pisahkan kita
Aku kan hadir basuh lukamu
Hanya do'a kukirim lewat angin
Sebagai tanda kasih adik tersayangku
Angin sampaikan do'a dalam plataran kidungNya
Hembuskan pada jiwa-jiwa lara
Aku ingin selalu bersama canda tawa
Yang terpatri di singgasana kasih cinta
Tidurlah Dik..............tenangkan jiwa
Dalam buaian senyum sang rembulan
Sembuhkan luka tanpa noda
Esok hari cinta masih tercipta
{ME & SANDI}
JATUH HATI
Hadirmu sapa gelisahku
Bawaku enggan tuk melangkah
Usik gundah direlung hati
Menemu di hati satu arti
Adakah kini ku jatuh hati
Ku bertanya pada diri sendiri
Ingin ku raih dirimu
Menari hingga ke tempat tertinggi
Kan kumanja dalam pelukan asmara
Menuai kasih bersama mimpi
Terasa gelora dalam jiwa
Batin teriak mengucap pasti
Kini sejuta angan hanya tentangmu
Tiada yang lain kuingin selain dirimu
Dapatkah kau rasa yang ku rasa
Seperti aku merasa kebenaran cinta
{ME & MH POETRA}
MENUNGGU
Duhai cinta
Apa benar-benar kau ada
Kemana kan kucari dirimu
Peluk dan kecupmu tak singgah
Duhai cinta
Lara hatiku menunggu
Pesan singkat pun tak ada jua
Duhai cinta
Malam pekat tak bercahaya
Bintangku pergi entah kemana
Tiada jua sapa kutrima
Menepi dimalam sunyi
Duhai cinta
Tiga detik tak kulewatkan
Hanya untuk menunggumu
Sepi berteman dalam diri
Maafkan aku cinta
Bila sedikit kuhapus rindu
Dengan kasihku yang dulu
Karena malam ini kau acuh
{ME & p.p}
AKU DALAM DIARI RAHASIA 4
SATU
Malam purnama
Dibawahnya telah satu
Darah, airmata dan cinta
Kauhisap tak bersisa
Habis menipis darah cintaku
Sedang airmata..............
...........................hanyalah penyejuk kalbu
Padamu..........
............kutelah satu
PENGKHIANAT HATI
Kuterdiam...........
Diujung pedang tanyaku
Yang terhunus
Nanar hatiku menatap
Bias sinar yang kian redup
Menanti harap dipucuk dusta
Sudah..........
Bila ingin kau buang rasa
Usah lara kau perhitungkan
Biar banjir mata airku
Biar malam selimuti jiwaku
Kuterkurung dalam lingkarmu
Biar mati usah lepas aku
Kau memang.........
.................pengkhianat hati
Namun ku telah cinta mati
TERTINGGAL
Sendiri menapaki senja
Dan kau........
Berdiri menatapku pergi
Menjauh dari jalanmu
Dalam langkah tanyaku beterbangan
Adakah tapak ini kan jadi jejakmu
Mengapa hatiku tertinggal
Dalam sukmamu yang hitam
TERSADAR AKANMU
Lembayung senja menapaki hari
Senja merayap dinding malam
Silir angin merasuk masuk kisi-kisi
Menyisipkan sepi diantara ruang kelam
Ku telusuri jalan panjang
Pencarianku tak kenal perih
Walau dihadang aral melintang
Ku kukuhkan hati tak kan berhenti
Tiba-tiba ku terhenyak......
Sejuta bayang menghadang
Sejuta mata memandang
Coba sadarkan diri dari angan
Berbisik lirih suara syahdu
Dalam sedu sedan dia bertutur
Untuk menghentikan langkahku
Anganku hanya mengejar semu
Semua telah berakhir di senja itu
Terhempas............
Jiwa menatap gelap
Tersadar akan nyata yang tercipta
Dirimu tak lagi ada
Meluruh..............
Dalam cinta yang kian rapuh
Hadirmu tak kan lagi kurindu
IKHLASKU
Kutitipkan rinduku
Dari pagi hingga pagiku
Padamu..........
.......belahan jiwaku
Karena engkau adalah..........
..............separuh nyawaku
Kini................
Kuikhlas pada jalanmu
MUNGKINKAH........
Salah........
Mengapa cepat kutanam percaya
Pada pekarangan yang kukira ramah
Kutimbun benih-benih cinta
Sadarku.............
Duri belukar pekarangan itu
Sungguh menyakitiku
Goreskan luka diatas rinduku
Raguku diujung harap
Pekarangan jadi taman
Tempat kusemaikan cinta
Tempat kuteduhkan resah
Tulus ikhlas.............
............tiada air mata
SESAL PUTRI NAGA
Perempuan bermandi darah
Sendiri telusuri nurani
Yang sepi dari ayat ayat indah
Terjal menanjak panas mentari
Perempuan bermandi darah
Turun ke dalaam kubangan do'a
Mencari makna dari suci jiwa
Walau hitam lekati sukma
Akankah hitam kan memutih
Dari hati yang ternodai
Akankah cinta memaku raga
Kala senja merubah rupa
DERU RINDUKU
Menggigil jiwaku
Diterpa rindu yang menderu
Menusuk hingga ke palung kalbuku
Mengendap...........hadirkan rasa beku
Kuselimuti dengan cinta
Namun rindu tak juga reda
Hanya pelukmu......
Sayangku..........
Hangatkan rindu......
Yang telah beku.......
AWAL ATAUKAH AKHIR
Tergetar hatiku
Kala bait-bait cinta
Kau cipta untukku
Janji telah terukir dalam jiwa
Jelas terbaca dengan tinta merah
Tapak-tapak airmata menitik
Terbalut roncean wangi melati
Bersatu dua hati
Diatas pelataran cinta abadi
Terikat kalimat-kalimat suci
Terbungkus hati tulus putih
{Sayangku........
terima kasih kau mencintaiku,
bisikmu ditelingaku.....}
JIKA KAU MAU, BENCI AKU
Benci aku jika kau mau
Kala lukanya terbalut kasihku
Kala airmatanya terusap cintaku
Benci aku jika kau mau
Bila hatinya jatuh padaku
Yang tersayat sembilumu
Jiwanya rapuh karenamu
Kuhembuskan nafas cintaku
Kunyalakan lentera asmaraku
Pada jiwanya yang rapuh
Salahkah aku........
Jika kau mau.........
..................benci aku
Kini dia milikku
AMARAH PUTRI NAGA
Perempuan berjubah api
Menantang pandang sejuta mata
Berteman api dalam genggaman
Perempuan berjubah api
Melenggang di jalan penuh duri
Mendekap cahaya kesumat di hati
Bertahta pada jiwa letih
Bulan bersembunyi
Matahari teman sejati
Bakar semua kemunafikan hati
Hangus jiwa kembali suci
Perempuan berjubah api
Sendiri mencari arti
Dari murka yang terpatri
Dalam palung jiwa jawab menanti
CINTA TERTABUR DUSTA
Malam mendekap sepi
Bulan bermuram tertutup mendung sunyi
Kelam sekelam jiwa
Meraih terangnya dusta
Langkahmu tersamar kabut gelap
Remang kuberharap kausingkap
Tabir hatimu yang dalam
Apakah telah bercabang
Ku termangu akan lakumu
Maaf bila hatiku tak bisa kau tipu
Rasa ini tajam menembus relungku
Kau tabur dusta diatas cintaku
JIKA TAK INDAH HARUSKAH TERLUKA
Aku memang tak seindah rembulan
Hingga kau jadikan bulan-bulanan
Aku memang tak sehangat mentari
Hingga mudah kau cari pengganti
Aku memang tak seharum bunga
Hingga seenaknya kau tebar pesona
Sayang..........
Kau hunjam hatiku begitu mesra
Hingga luka menganga begitu dalamnya
Mampuslah segala rasa!!!
MENGAPA
Sebuah kata
Menghunjam palung jiwa
Kau robek hati dengan perih
Aku hancur rasa memati
Tapi mengapa
Aku bertahan dalam sesah
Merindu dalam lara yang kaucipta
Terkurung hati terlanjur cinta
MASIH TAK KAU SADARI
Haruskah ku padamkan pijar
Agar kau rasa gelapnya malam
Haruskah ku lepas selimut sukma
Agar kau rasa dinginnya kelam
Indah rembulan kau acuhkan
Kau lari dekati mimpi
Hangat mentari kau tinggalkan
Kau cari beku dalam sunyi
Sungguh hati terbelenggu ragu
Kau cari semu dalam hidupmu
Uluran tanganku pun kau abaikan
Cintaku kau siakan
Maaf
Jika ku harus pergi
BERPALING RASA
Indah pagiku hilang
Tertutup maya hitam semalam
Berurai hujan luka
Mengalir darah derita
Apa tah ini?!?
Jejak kau hapus dalam semalam
Setelah tertanam begitu dalam
Sungguh tak bisa ku paling rasa
Karena aku begitu mencinta
TAPAK LUKA CINTA
Ku nikmati tapak-tapak luka
Ku rajuti dengan benang cinta
Walau melara......
Ku coba kibarkan rasa
Ku agungkan cinta
Dan kutebus dengan duka lara
SAYANG
Sayang
Lembut kautusukkan jeruji cintamu
Indah kautorehkan luka dihatiku
Terima kasih sayang
Kautuangkan racun asmaramu
Dalam secawan anggur merahku
Hingga aku mabuk dan memati rasaku
Sayang
Mesra bisikmu ditelingaku
"Sayangku,
Telah kuduakan dirimu"
SATU LUKA
Satu abjad
Satu luka
Dalam dada
Terukir nyata
Dalam...
Mampuslah
JANJIMU SAYATAN SEMBILU
Cukup
Satu abjad buatku luka
Mengapa harus kau susun abjad lagi
Hingga terwujud janji
Janjimu diujung lidah
Hatiku luka tersayat olehnya
Diamlah!!!!!!!!!
Buktikan saja!!!!!!!!!
SELESAI
Kautusukkan pedang itu
Tepat di hatiku
Dan kau bilang itu cinta?!?
Ah, bianasalah aku
Kini kuburlah jasadku di hatimu
Malam purnama
Dibawahnya telah satu
Darah, airmata dan cinta
Kauhisap tak bersisa
Habis menipis darah cintaku
Sedang airmata..............
...........................hanyalah penyejuk kalbu
Padamu..........
............kutelah satu
PENGKHIANAT HATI
Kuterdiam...........
Diujung pedang tanyaku
Yang terhunus
Nanar hatiku menatap
Bias sinar yang kian redup
Menanti harap dipucuk dusta
Sudah..........
Bila ingin kau buang rasa
Usah lara kau perhitungkan
Biar banjir mata airku
Biar malam selimuti jiwaku
Kuterkurung dalam lingkarmu
Biar mati usah lepas aku
Kau memang.........
.................pengkhianat hati
Namun ku telah cinta mati
TERTINGGAL
Sendiri menapaki senja
Dan kau........
Berdiri menatapku pergi
Menjauh dari jalanmu
Dalam langkah tanyaku beterbangan
Adakah tapak ini kan jadi jejakmu
Mengapa hatiku tertinggal
Dalam sukmamu yang hitam
TERSADAR AKANMU
Lembayung senja menapaki hari
Senja merayap dinding malam
Silir angin merasuk masuk kisi-kisi
Menyisipkan sepi diantara ruang kelam
Ku telusuri jalan panjang
Pencarianku tak kenal perih
Walau dihadang aral melintang
Ku kukuhkan hati tak kan berhenti
Tiba-tiba ku terhenyak......
Sejuta bayang menghadang
Sejuta mata memandang
Coba sadarkan diri dari angan
Berbisik lirih suara syahdu
Dalam sedu sedan dia bertutur
Untuk menghentikan langkahku
Anganku hanya mengejar semu
Semua telah berakhir di senja itu
Terhempas............
Jiwa menatap gelap
Tersadar akan nyata yang tercipta
Dirimu tak lagi ada
Meluruh..............
Dalam cinta yang kian rapuh
Hadirmu tak kan lagi kurindu
IKHLASKU
Kutitipkan rinduku
Dari pagi hingga pagiku
Padamu..........
.......belahan jiwaku
Karena engkau adalah..........
..............separuh nyawaku
Kini................
Kuikhlas pada jalanmu
MUNGKINKAH........
Salah........
Mengapa cepat kutanam percaya
Pada pekarangan yang kukira ramah
Kutimbun benih-benih cinta
Sadarku.............
Duri belukar pekarangan itu
Sungguh menyakitiku
Goreskan luka diatas rinduku
Raguku diujung harap
Pekarangan jadi taman
Tempat kusemaikan cinta
Tempat kuteduhkan resah
Tulus ikhlas.............
............tiada air mata
SESAL PUTRI NAGA
Perempuan bermandi darah
Sendiri telusuri nurani
Yang sepi dari ayat ayat indah
Terjal menanjak panas mentari
Perempuan bermandi darah
Turun ke dalaam kubangan do'a
Mencari makna dari suci jiwa
Walau hitam lekati sukma
Akankah hitam kan memutih
Dari hati yang ternodai
Akankah cinta memaku raga
Kala senja merubah rupa
DERU RINDUKU
Menggigil jiwaku
Diterpa rindu yang menderu
Menusuk hingga ke palung kalbuku
Mengendap...........hadirkan rasa beku
Kuselimuti dengan cinta
Namun rindu tak juga reda
Hanya pelukmu......
Sayangku..........
Hangatkan rindu......
Yang telah beku.......
AWAL ATAUKAH AKHIR
Tergetar hatiku
Kala bait-bait cinta
Kau cipta untukku
Janji telah terukir dalam jiwa
Jelas terbaca dengan tinta merah
Tapak-tapak airmata menitik
Terbalut roncean wangi melati
Bersatu dua hati
Diatas pelataran cinta abadi
Terikat kalimat-kalimat suci
Terbungkus hati tulus putih
{Sayangku........
terima kasih kau mencintaiku,
bisikmu ditelingaku.....}
JIKA KAU MAU, BENCI AKU
Benci aku jika kau mau
Kala lukanya terbalut kasihku
Kala airmatanya terusap cintaku
Benci aku jika kau mau
Bila hatinya jatuh padaku
Yang tersayat sembilumu
Jiwanya rapuh karenamu
Kuhembuskan nafas cintaku
Kunyalakan lentera asmaraku
Pada jiwanya yang rapuh
Salahkah aku........
Jika kau mau.........
..................benci aku
Kini dia milikku
AMARAH PUTRI NAGA
Perempuan berjubah api
Menantang pandang sejuta mata
Berteman api dalam genggaman
Perempuan berjubah api
Melenggang di jalan penuh duri
Mendekap cahaya kesumat di hati
Bertahta pada jiwa letih
Bulan bersembunyi
Matahari teman sejati
Bakar semua kemunafikan hati
Hangus jiwa kembali suci
Perempuan berjubah api
Sendiri mencari arti
Dari murka yang terpatri
Dalam palung jiwa jawab menanti
CINTA TERTABUR DUSTA
Malam mendekap sepi
Bulan bermuram tertutup mendung sunyi
Kelam sekelam jiwa
Meraih terangnya dusta
Langkahmu tersamar kabut gelap
Remang kuberharap kausingkap
Tabir hatimu yang dalam
Apakah telah bercabang
Ku termangu akan lakumu
Maaf bila hatiku tak bisa kau tipu
Rasa ini tajam menembus relungku
Kau tabur dusta diatas cintaku
JIKA TAK INDAH HARUSKAH TERLUKA
Aku memang tak seindah rembulan
Hingga kau jadikan bulan-bulanan
Aku memang tak sehangat mentari
Hingga mudah kau cari pengganti
Aku memang tak seharum bunga
Hingga seenaknya kau tebar pesona
Sayang..........
Kau hunjam hatiku begitu mesra
Hingga luka menganga begitu dalamnya
Mampuslah segala rasa!!!
MENGAPA
Sebuah kata
Menghunjam palung jiwa
Kau robek hati dengan perih
Aku hancur rasa memati
Tapi mengapa
Aku bertahan dalam sesah
Merindu dalam lara yang kaucipta
Terkurung hati terlanjur cinta
MASIH TAK KAU SADARI
Haruskah ku padamkan pijar
Agar kau rasa gelapnya malam
Haruskah ku lepas selimut sukma
Agar kau rasa dinginnya kelam
Indah rembulan kau acuhkan
Kau lari dekati mimpi
Hangat mentari kau tinggalkan
Kau cari beku dalam sunyi
Sungguh hati terbelenggu ragu
Kau cari semu dalam hidupmu
Uluran tanganku pun kau abaikan
Cintaku kau siakan
Maaf
Jika ku harus pergi
BERPALING RASA
Indah pagiku hilang
Tertutup maya hitam semalam
Berurai hujan luka
Mengalir darah derita
Apa tah ini?!?
Jejak kau hapus dalam semalam
Setelah tertanam begitu dalam
Sungguh tak bisa ku paling rasa
Karena aku begitu mencinta
TAPAK LUKA CINTA
Ku nikmati tapak-tapak luka
Ku rajuti dengan benang cinta
Walau melara......
Ku coba kibarkan rasa
Ku agungkan cinta
Dan kutebus dengan duka lara
SAYANG
Sayang
Lembut kautusukkan jeruji cintamu
Indah kautorehkan luka dihatiku
Terima kasih sayang
Kautuangkan racun asmaramu
Dalam secawan anggur merahku
Hingga aku mabuk dan memati rasaku
Sayang
Mesra bisikmu ditelingaku
"Sayangku,
Telah kuduakan dirimu"
SATU LUKA
Satu abjad
Satu luka
Dalam dada
Terukir nyata
Dalam...
Mampuslah
JANJIMU SAYATAN SEMBILU
Cukup
Satu abjad buatku luka
Mengapa harus kau susun abjad lagi
Hingga terwujud janji
Janjimu diujung lidah
Hatiku luka tersayat olehnya
Diamlah!!!!!!!!!
Buktikan saja!!!!!!!!!
SELESAI
Kautusukkan pedang itu
Tepat di hatiku
Dan kau bilang itu cinta?!?
Ah, bianasalah aku
Kini kuburlah jasadku di hatimu
Rabu, 15 April 2009
AKU DALAM DIARI RAHASIA 3
AKU MENCINTAIMU DIATAS CINTA
Cinta terlarang diantara kita
Merasuk masyhuk dalam jiwa
Mengoyak dinding angkuh malamku
Melebur congkak sepi jiwaku
Maafkan
Aku mencintaimu diatas cinta
Menghantam penghalang ragu jiwa
Peduli mata pandang hina
Maafkan
Aku mencintaimu diatas cinta
Kugenggam asa hingga kudapat rasa
Merangkul derita gapai bahagia
SAAT BERSAMAMU TAPI BUKAN KAMU
Saat bersama dirimu
Tapi bukan kamu
Dia.........yang kurasa
Ada dihadapanku
Dia..........
Bukan kamu
Saat bersamamu
Kurasa.............
AH...........................
Ketika nafas cintamu kau hembuskan
dari bibir syairmu............
jiwaku tergetar dahsyatnya angin asmara
Lambungkan angan di langit-langit nestapa
Ciumi aku dengan kata-kata indahmu
Belai aku dengan bujuk rayumu
Hanyut................................
dalam senja temaram membias harap
namun tenggelam ditelan malam
Sepi telah cumbui
mimpisunyi terengkuh.........
dari dasar palung jiwa
yang teraniaya cinta..............
IZINKAN KUUNGKAP RASA
Kupecahkan kaca itu
Agar kutahu lakumu
Indah ucap manis sikap
Buatku muntap
Ragu........
Kusobek hatimu
Biar kutahu rahasiamu
Yang dalam terkubur
Kutengok jendela batinmu
Kaupun termangu
Akupun bisa
Sepertimu
TERINDU
Untukku yang sendiri
Burung-burung dara bertiga
Terbang arungi batas cakrawala
Merajut asa dalam mahligai nirwana
Langit-langit yang biru mulai membisu
Gumpalan-gumpalan awan itu merautku
Mengikis habis segala ragu
Menyibak resah keluh kesahku
Pohon-pohon tua bersuara
Saat angin berbisik ditelingaku
Apakah ini benar aku terindu
Padamu cinta kutitip rasa
Sementara..................
Kursi dan meja membawaku kepadamu
Dalam kelam pena dan buku
Sebuah puisi tercipta untukmu
{ME & VALS}
KUTINGGAL SEJENAK JEJAK
Semilir fajar.......
Merona biaskan luka
Beranjak dari malam penuh amarah
Menepi lagi dari segala asa
Langkah jauhi kemunafikan
Hati luapan lara jiwa
Meranggas percaya dalam jiwa
Aku telah teraniaya cinta
Maafkan kulepas temali hati
Agar kau temukan lagi jati diri
Terlepas segala rasa yang menghiba
Hingga tak guna bersilat lidah
Aku tinggalkan sejenak jejak
Biar rasa kentarakan warna
Siapa aku siapa dia
Biarkan jujur hatimu berkata
BERKALANG TANAH
Kelam.........
Mendung beranjak tutupi langit
Dihembus lembut angin jelaga
Namun tiada jua menepis
Jiwa terhempas
Raga mengenas
Asa menghilang
Tak tergapaikan
Ini salah
Tidak juga kumengerti
Selalu ditengah
Jalan terhenti
Ruangku hampa makin nyata
Ku tak mampu pertahankan asa
Hilang ditelan angin nirwana
Ingatkan jiwa.............
Hidup berkalang tanah
KUPU-KUPU
Akulah kupu-kupu
Yang terluka sayapku
Dalam deras hujan kuterjatuh
Dalam kubangan dustamu
PEKARANGAN
Tuan.......
Pekarangan ini punya siapa
Banyak tumbuh semak belukar
Tak terurus
Terlihat seram
Tuan.........
Bolehkah kupinjam sabit atau pedang
Kan kupangkas pekarangan ini
Kuubah jadi taman para dewi
Bolehkah tuan...................?
Pekarangan ini kuubah jadi taman
Hingga para dewi datang beterbangan
Meramaikan tamanmu yang dulu pekarangan
Dan kini kubisa pergi dengan tenang
LUKA HATI PUTRI NAGA
Perempuan bernafas ilham
Berjalan terseok terbungkus debu noda
Berlari mengejar titik api dunia
Tersimpuh dalam jurang neraka
Mengekor naga merah ungu kekasihnya
Menikmati sejengkal demi sejengkal dosa
Mereguk lunas nikmat angkara
Menapaktilasi sejuta makna murka
Perempuan bernafas ilham
Termangu dalam kesah hitam
Darah menggenang palung hati
Menangisi sepi tersayat perih
LELAHKU PADAMU
Tak lagi bisa kuberdiri
Menantang badai cinta ini
Sendiri.......................
Pertahankan cinta berdarah ini
Hati selalu merindu sepi
Walau hujan api membakar langit sunyi
Membumihanguskan relung hati
Hingga asa tiada bersisa perih
Sejuta duri menikam bisa jiwa
Menusuk pilu kalbuku
Mengapa masih kaulangkahi jejak
Jika rasa sudah tak berpijak
Lelahku bertahan
Pada cinta yang kian gamang
Padamu tak lagi kusandarkan
Lepas bebaslah kau terbang
RINDU INI
Rindu ini..............
Sayatan sembilu di hati
Merobek luka menganga
Darah menggenang palung jiwa
Rindu ini...................
Sungai airmata sukmaku
Mengalirkan luka dalam nadi
Perlahan jiwaku terbunuh
Rindu ini
Sakit..........
Perih..........
Membeku relung hati
PENANTIAN PANJANG
Waktu senggang menanti mati
Kugunakan tuk mati dengan ilusi
Sayang..............
Kecup keningku nanti
JEMPUT AKU MAUTKU
Jemput aku mautku
Pagiku hilang tertelan angan
Jemput aku mautku
Malamku berlalu tanpa hembusan bayu
Pedih.......
Perih........
Merintih.............
Mati ditanganmu..........
Jemput aku mautku
Telah ku lepas tali temali hati
JUJUR
Pedih................
Serasa ditusuk sembilu
Hancur.............
Remuk............
Luluh................
Jujur buatku hancur
Benarkah???
Atau........
Karena telah terlambat
Tuk jujur padamu...........
YANG TERKUAK
Kerak bumi pecah membuncah
Tersembur luka merah membara
Panas, bakar jiwa ternoda
Terkuak sudah................
Hangus merangus sukmaku
Terkikis percaya tertanam padamu
Lupakan janji mati menanti
Hilang terpuruk dalam sepi
Sendiri
........merintih
..........kau khianati
Cinta terlarang diantara kita
Merasuk masyhuk dalam jiwa
Mengoyak dinding angkuh malamku
Melebur congkak sepi jiwaku
Maafkan
Aku mencintaimu diatas cinta
Menghantam penghalang ragu jiwa
Peduli mata pandang hina
Maafkan
Aku mencintaimu diatas cinta
Kugenggam asa hingga kudapat rasa
Merangkul derita gapai bahagia
SAAT BERSAMAMU TAPI BUKAN KAMU
Saat bersama dirimu
Tapi bukan kamu
Dia.........yang kurasa
Ada dihadapanku
Dia..........
Bukan kamu
Saat bersamamu
Kurasa.............
AH...........................
Ketika nafas cintamu kau hembuskan
dari bibir syairmu............
jiwaku tergetar dahsyatnya angin asmara
Lambungkan angan di langit-langit nestapa
Ciumi aku dengan kata-kata indahmu
Belai aku dengan bujuk rayumu
Hanyut................................
dalam senja temaram membias harap
namun tenggelam ditelan malam
Sepi telah cumbui
mimpisunyi terengkuh.........
dari dasar palung jiwa
yang teraniaya cinta..............
IZINKAN KUUNGKAP RASA
Kupecahkan kaca itu
Agar kutahu lakumu
Indah ucap manis sikap
Buatku muntap
Ragu........
Kusobek hatimu
Biar kutahu rahasiamu
Yang dalam terkubur
Kutengok jendela batinmu
Kaupun termangu
Akupun bisa
Sepertimu
TERINDU
Untukku yang sendiri
Burung-burung dara bertiga
Terbang arungi batas cakrawala
Merajut asa dalam mahligai nirwana
Langit-langit yang biru mulai membisu
Gumpalan-gumpalan awan itu merautku
Mengikis habis segala ragu
Menyibak resah keluh kesahku
Pohon-pohon tua bersuara
Saat angin berbisik ditelingaku
Apakah ini benar aku terindu
Padamu cinta kutitip rasa
Sementara..................
Kursi dan meja membawaku kepadamu
Dalam kelam pena dan buku
Sebuah puisi tercipta untukmu
{ME & VALS}
KUTINGGAL SEJENAK JEJAK
Semilir fajar.......
Merona biaskan luka
Beranjak dari malam penuh amarah
Menepi lagi dari segala asa
Langkah jauhi kemunafikan
Hati luapan lara jiwa
Meranggas percaya dalam jiwa
Aku telah teraniaya cinta
Maafkan kulepas temali hati
Agar kau temukan lagi jati diri
Terlepas segala rasa yang menghiba
Hingga tak guna bersilat lidah
Aku tinggalkan sejenak jejak
Biar rasa kentarakan warna
Siapa aku siapa dia
Biarkan jujur hatimu berkata
BERKALANG TANAH
Kelam.........
Mendung beranjak tutupi langit
Dihembus lembut angin jelaga
Namun tiada jua menepis
Jiwa terhempas
Raga mengenas
Asa menghilang
Tak tergapaikan
Ini salah
Tidak juga kumengerti
Selalu ditengah
Jalan terhenti
Ruangku hampa makin nyata
Ku tak mampu pertahankan asa
Hilang ditelan angin nirwana
Ingatkan jiwa.............
Hidup berkalang tanah
KUPU-KUPU
Akulah kupu-kupu
Yang terluka sayapku
Dalam deras hujan kuterjatuh
Dalam kubangan dustamu
PEKARANGAN
Tuan.......
Pekarangan ini punya siapa
Banyak tumbuh semak belukar
Tak terurus
Terlihat seram
Tuan.........
Bolehkah kupinjam sabit atau pedang
Kan kupangkas pekarangan ini
Kuubah jadi taman para dewi
Bolehkah tuan...................?
Pekarangan ini kuubah jadi taman
Hingga para dewi datang beterbangan
Meramaikan tamanmu yang dulu pekarangan
Dan kini kubisa pergi dengan tenang
LUKA HATI PUTRI NAGA
Perempuan bernafas ilham
Berjalan terseok terbungkus debu noda
Berlari mengejar titik api dunia
Tersimpuh dalam jurang neraka
Mengekor naga merah ungu kekasihnya
Menikmati sejengkal demi sejengkal dosa
Mereguk lunas nikmat angkara
Menapaktilasi sejuta makna murka
Perempuan bernafas ilham
Termangu dalam kesah hitam
Darah menggenang palung hati
Menangisi sepi tersayat perih
LELAHKU PADAMU
Tak lagi bisa kuberdiri
Menantang badai cinta ini
Sendiri.......................
Pertahankan cinta berdarah ini
Hati selalu merindu sepi
Walau hujan api membakar langit sunyi
Membumihanguskan relung hati
Hingga asa tiada bersisa perih
Sejuta duri menikam bisa jiwa
Menusuk pilu kalbuku
Mengapa masih kaulangkahi jejak
Jika rasa sudah tak berpijak
Lelahku bertahan
Pada cinta yang kian gamang
Padamu tak lagi kusandarkan
Lepas bebaslah kau terbang
RINDU INI
Rindu ini..............
Sayatan sembilu di hati
Merobek luka menganga
Darah menggenang palung jiwa
Rindu ini...................
Sungai airmata sukmaku
Mengalirkan luka dalam nadi
Perlahan jiwaku terbunuh
Rindu ini
Sakit..........
Perih..........
Membeku relung hati
PENANTIAN PANJANG
Waktu senggang menanti mati
Kugunakan tuk mati dengan ilusi
Sayang..............
Kecup keningku nanti
JEMPUT AKU MAUTKU
Jemput aku mautku
Pagiku hilang tertelan angan
Jemput aku mautku
Malamku berlalu tanpa hembusan bayu
Pedih.......
Perih........
Merintih.............
Mati ditanganmu..........
Jemput aku mautku
Telah ku lepas tali temali hati
JUJUR
Pedih................
Serasa ditusuk sembilu
Hancur.............
Remuk............
Luluh................
Jujur buatku hancur
Benarkah???
Atau........
Karena telah terlambat
Tuk jujur padamu...........
YANG TERKUAK
Kerak bumi pecah membuncah
Tersembur luka merah membara
Panas, bakar jiwa ternoda
Terkuak sudah................
Hangus merangus sukmaku
Terkikis percaya tertanam padamu
Lupakan janji mati menanti
Hilang terpuruk dalam sepi
Sendiri
........merintih
..........kau khianati
Senin, 13 April 2009
AKU DALAM DIARI RAHASIA 2
APAKAH INI TEMAN
Apakah ini teman
Dadaku terguncang senang
Saat namanya kuucapkan
Ah...apa ini teman
Bibirku selalu tersungging senyuman
Walau dia jauh dari pandangan
Apakah ini teman
Hatiku bergetar kencang
Saat dia panggil aku sayang
Apakah arti semua ini teman
Dapatkah kau katakan???
MERENTANG HATI
Kuterpaku dalam gelapnya malam
Sesaat ku tatap jalan ke depan
Adakah celah terang kehidupan
Diantara kerikil tajam yang menghampar
Begitu sarat rintangan hadang langkah kita
Caci aku
Tertawakanmu
Cibir aku
Hina kamu
Dan...... ludahiku
Haruskah langkah terhenti
Sedang cinta telah tertanam
Di relung hati yang terdalam
Membui
Merentang hati
Kuterpaku dalam gelapnya malam
Akankah kita tapaki jalan
Menyibak semua rintangan
Menembus jarak yang terbentang
ARTI HADIRMU
KekasihKau sibak tirai rindu hatiku
Kau terangkan jalanku
Dengan lentera cintamu
Kekasih
Telah kau lukis kanvas putih asmaraku
Lukisan merah biru cintamu
Kau redakan badai dalam jiwaku
Kau hembuskan damai dihatiku
Kau teduhkan gersang cintaku
Kau teteskan embun sejukkan kalbu
Jalanku tak lagi sepi
Terhiaskan bunga mekar mewangi
Mentari hangatkan relung hati
Menghalau kabut yang menutup pandang mata ini
AKU DALAM DIARI RAHASIAKU
Tak perlu aku ragu padamu
Dan kaupun tak ragu padaku
Hanya ada kau dan aku
Sayang ini bisa bunuh aku
Karena tertusuk pedang rinduku
Benarkah kerinduan setajam itu
Jikalau memang begitu
Perkenankan aku memeluk rasamu
Kenapa mesti dipertanyakan?
Tanyaku adalah bunga rindu
Peluklah hatiku
Rengkuh dalam indahmu
Berikan utuh rasa itu
Aku
Menungguimu hingga padam surya
Tumbuhkan juta kata mesra
Aku mencintaimu
Aku ingin menitikkan air mata ini
Dalam pangkuanmu
Agar engkau tahu
Aku merindukanmu
Biar saja buta mata ini
Telinga semakin tuli
Namun hatiku selalu bernyanyi
Engkaulah tambatan hati
Kuingin akhiri pencarian ini
Dalam pelukan kasih sayangmu
Dan kamulah pemberhentian segala rasa
Maafkan aku mencintaimu lebih
Karena tak dapat kupungkiri
Padamu ku jatuh hati
TERLALU INDAH
Kuingin rangkai kata
Tapi tak bisa.......
Kuingin lukiskan rasa
Tapi tak bisa.......
Sejuta kata indah
Lenyap sudah........
Tak mampu lukiskan rasa cinta
Berlembar kertas kubuang sudah
Cinta ini terlalu indah
Tak satupun kata dapat lukiskannya
Cinta ini begitu indah
Hingga ku tak mampu berkata-kata
INI RASAKU
Pena ini tak lagi bisa menari
Tuk lukiskan rasa indah ini
Rasa ini begitu kuat mengikat
Asmaramu begitu menjerat
Setiap detik rinduku menggelitik
Mengusik mimpi sibakkan sepi
Debar cintaku begitu menggebu
Tak dapat ku tahan hingga ku malu
Dag...dig.....dug...dag....dig......du...
Hatiku berdegup
Irama cinta begitu syahdu
Tak dapat ku tahan hingga ku malu
Tik tak tik tak tik tak
Jantungku berdetak
Bagai shymfoni cinta
Menggugah kasih dalam asmara
PUJANGGA
Sanjung aku pujangga
Hingga ku terbang ke langit tujuh
Rayu aku pujangga
Hingga ku jatuh dalam pelukmu
Lalu............
Kau hempaskan aku
Kau sayat aku
Dengan kata indahmu
Menusuk dalam kalbu
Perih.............
Hingga beku...............
CUMBUI AKU
Malam, hadirkan rasa bahagia
Bawa kekasih seindah purnama
Kucumbu mesra bayang kakanda
Dengan kata-kata yang telah tercipta
Letakkan bibirmu
Diantara syair-syair pujangga
Ciumi aku
Dengan puisi-puisi terindah
Buai diriku
Dalam ayunan dendang cinta
Luahkan segala rasa
Hingga tak bersisa
Dekaplah aku
Diantara rayu yang kau tumpu
Tak perlu bimbang kau bentang
Pelukan lenganmu adalah kemenangan
SELAMAT MALAM SAYANG
Selamat malam sayang
Sudahkah kau sapa rembulan
Disana ku titipkan salam
Untukmu cintaku telah tersimpan
Selamat malam sayang
Sudahkah kau lihat bintang
Disana kugantung harapan
Pada cintamu harap kusandarkan
Pada rembulan kutitipkan
Pada bintang kugantungkan
Pada cintamu kuharapkan
Segala rasa bahagia kusandarkan
Selamat malam sayang
Tidurlah dalam buaian malam
Bersama mimpi angan dan harapan
BIMBANG
Keluku menimang rasa
Menyibak tirai yang kian tebal
Bergelut derita sepanjang masa
Berakhir duka diujung nestapa
Sendiri........
Terpaku dalam gelap malam
Mengurai satu persatu asa
Memilah jalan hidup yang membentang
Berdiri di simpang jalan
Meragu diantara tepian harap
Ku hanya diam.........
Berselimut bimbang yang meradang
Apakah ini teman
Dadaku terguncang senang
Saat namanya kuucapkan
Ah...apa ini teman
Bibirku selalu tersungging senyuman
Walau dia jauh dari pandangan
Apakah ini teman
Hatiku bergetar kencang
Saat dia panggil aku sayang
Apakah arti semua ini teman
Dapatkah kau katakan???
MERENTANG HATI
Kuterpaku dalam gelapnya malam
Sesaat ku tatap jalan ke depan
Adakah celah terang kehidupan
Diantara kerikil tajam yang menghampar
Begitu sarat rintangan hadang langkah kita
Caci aku
Tertawakanmu
Cibir aku
Hina kamu
Dan...... ludahiku
Haruskah langkah terhenti
Sedang cinta telah tertanam
Di relung hati yang terdalam
Membui
Merentang hati
Kuterpaku dalam gelapnya malam
Akankah kita tapaki jalan
Menyibak semua rintangan
Menembus jarak yang terbentang
ARTI HADIRMU
KekasihKau sibak tirai rindu hatiku
Kau terangkan jalanku
Dengan lentera cintamu
Kekasih
Telah kau lukis kanvas putih asmaraku
Lukisan merah biru cintamu
Kau redakan badai dalam jiwaku
Kau hembuskan damai dihatiku
Kau teduhkan gersang cintaku
Kau teteskan embun sejukkan kalbu
Jalanku tak lagi sepi
Terhiaskan bunga mekar mewangi
Mentari hangatkan relung hati
Menghalau kabut yang menutup pandang mata ini
AKU DALAM DIARI RAHASIAKU
Tak perlu aku ragu padamu
Dan kaupun tak ragu padaku
Hanya ada kau dan aku
Sayang ini bisa bunuh aku
Karena tertusuk pedang rinduku
Benarkah kerinduan setajam itu
Jikalau memang begitu
Perkenankan aku memeluk rasamu
Kenapa mesti dipertanyakan?
Tanyaku adalah bunga rindu
Peluklah hatiku
Rengkuh dalam indahmu
Berikan utuh rasa itu
Aku
Menungguimu hingga padam surya
Tumbuhkan juta kata mesra
Aku mencintaimu
Aku ingin menitikkan air mata ini
Dalam pangkuanmu
Agar engkau tahu
Aku merindukanmu
Biar saja buta mata ini
Telinga semakin tuli
Namun hatiku selalu bernyanyi
Engkaulah tambatan hati
Kuingin akhiri pencarian ini
Dalam pelukan kasih sayangmu
Dan kamulah pemberhentian segala rasa
Maafkan aku mencintaimu lebih
Karena tak dapat kupungkiri
Padamu ku jatuh hati
TERLALU INDAH
Kuingin rangkai kata
Tapi tak bisa.......
Kuingin lukiskan rasa
Tapi tak bisa.......
Sejuta kata indah
Lenyap sudah........
Tak mampu lukiskan rasa cinta
Berlembar kertas kubuang sudah
Cinta ini terlalu indah
Tak satupun kata dapat lukiskannya
Cinta ini begitu indah
Hingga ku tak mampu berkata-kata
INI RASAKU
Pena ini tak lagi bisa menari
Tuk lukiskan rasa indah ini
Rasa ini begitu kuat mengikat
Asmaramu begitu menjerat
Setiap detik rinduku menggelitik
Mengusik mimpi sibakkan sepi
Debar cintaku begitu menggebu
Tak dapat ku tahan hingga ku malu
Dag...dig.....dug...dag....dig......du...
Hatiku berdegup
Irama cinta begitu syahdu
Tak dapat ku tahan hingga ku malu
Tik tak tik tak tik tak
Jantungku berdetak
Bagai shymfoni cinta
Menggugah kasih dalam asmara
PUJANGGA
Sanjung aku pujangga
Hingga ku terbang ke langit tujuh
Rayu aku pujangga
Hingga ku jatuh dalam pelukmu
Lalu............
Kau hempaskan aku
Kau sayat aku
Dengan kata indahmu
Menusuk dalam kalbu
Perih.............
Hingga beku...............
CUMBUI AKU
Malam, hadirkan rasa bahagia
Bawa kekasih seindah purnama
Kucumbu mesra bayang kakanda
Dengan kata-kata yang telah tercipta
Letakkan bibirmu
Diantara syair-syair pujangga
Ciumi aku
Dengan puisi-puisi terindah
Buai diriku
Dalam ayunan dendang cinta
Luahkan segala rasa
Hingga tak bersisa
Dekaplah aku
Diantara rayu yang kau tumpu
Tak perlu bimbang kau bentang
Pelukan lenganmu adalah kemenangan
SELAMAT MALAM SAYANG
Selamat malam sayang
Sudahkah kau sapa rembulan
Disana ku titipkan salam
Untukmu cintaku telah tersimpan
Selamat malam sayang
Sudahkah kau lihat bintang
Disana kugantung harapan
Pada cintamu harap kusandarkan
Pada rembulan kutitipkan
Pada bintang kugantungkan
Pada cintamu kuharapkan
Segala rasa bahagia kusandarkan
Selamat malam sayang
Tidurlah dalam buaian malam
Bersama mimpi angan dan harapan
BIMBANG
Keluku menimang rasa
Menyibak tirai yang kian tebal
Bergelut derita sepanjang masa
Berakhir duka diujung nestapa
Sendiri........
Terpaku dalam gelap malam
Mengurai satu persatu asa
Memilah jalan hidup yang membentang
Berdiri di simpang jalan
Meragu diantara tepian harap
Ku hanya diam.........
Berselimut bimbang yang meradang
AKU DALAM DIARI RAHASIA 1
CINTA BERSEMI DIHATI
Bersama senyum cerah sang mentari
Kubuka lembaran cerita hari ini
Kicau burung iringi langkah diri
Harum bunga warnai suasana hati
Indah nian kurasa dunia
Sinar surya hangatkan jiwa
Melebur dingin direlung kalbu
Hancurkan dinding-dinding keangkuhanku
Kureguk lagi nikmatnya cinta
Kurasakan lagi indahnya merindu
Padamu kasih kutitipkan asa
Tuk meraih mimpi tak lagi semu
Genggamlah jemari ini kasih
Yakinkan hati tuk meraih mimpi
Jangan rampas senyum ini kasih
Dari wajah yang berseri-seri
Kasih..............
............harapku padamu
Jangan tinggalkan aku
Walau hanya dalam mimpi
SENYUM KEMENANGANMU
Kutentang tatapan matamu
Tajam......
Menghunjam dalam dihatiku
Kurasakan sentuhan lembut....
Direlung kalbu...
Membelai jiwa sepi merindu
CINTA.......
Kauhancurkan keangkuhanku
Kauleburkan kebekuan rasaku
Kau buka mata hatiku
Egoku luluhlantak karena itu
Dan....kujatuh dalam pelukmu
Kumaki diriku.....
Kubenci lakuku.......
Yang tak mampu hindarimu
Indah....
Sakit......
Mengharu biru
Sendu.........
Dan senyuman manismu itu
Yang terhias dibibirmu
Adalah senyum kemenanganmu
SAYANG..... BEGITU KAU PANGGIL AKU
Sayang.........
Lembut kudengar suaramu
Memanggilku dari dalam lukaku
Menembus batas kabut sepiku
Sayang........
Syahdu serasa relung hatiku
Kau ajak aku meniti angan
Menjemput impian yang tertinggal
Ucapkanlah lagi kata itu
Aku tak jemu mendengarmu
Yang syahdu..........
Merindu..........
Bisikkanlah lagi kata itu
Biar kunikmati cintamu
Mengaliri pembuluh darahku
Hingga menyentuh detak jantungku
Sayang....
Begitulah kau panggil aku
Bagai sebuah lagu merdu
Bersenandung dalam hidupku
LUKAMU ADALAH LARAKU
Malam beku membisu
Kala lirih kaubisikkan lukamu
Kau terajam cinta
Terhunus pedang asmara
Semilir angin terhenti
Mendesahkan duka terdalam
Perihmu terasa di dada
Sedihmu menusuk sepi hati
Apa tah ini...
Iba ataukah cinta
Hanya kusadari.....
Hatiku lara, jika kau terluka
RAGU DIATAS CINTA
Bekuku tergugah akan hadirmu
Angkuh jiwaku kau robek
Menebar rindu direlungku
Ragu tergelar dalam hatiku
Getar syahdu menari dalam sukma
Jiwaku tiada sanggup dustakan
Kasihmu begitu kuat mencengkeram
Dalam rasa yang terajut tanpa kesengajaan
Jika mampu ku ungkap rahasia
Masihkah jemari ini kau genggam erat
Akankah rasa kan tetap sarat
Akankah setia tetap merenda
Seribu ragu mendera diatas cinta
Sejauh apa kita dapat memaknai
Apakah cinta terukir jadi cerita
Mengukir tapak jalan ke depan
ATAS NAMA CINTA
Atas nama cinta
Kuizinkan kau berpaling dariku
Karena ku tahu itu yang terbaik untukkmu
Atas nama cinta
Kubebaskan kau dari ikatan batinku
Untuk mencari yang lebih baik dariku
Atas nama cinta
Pergilah kau menjauh dari hidupku
Karena aku bukanlah takdirmu
Dan.....atas nama cinta
Kuantar kau dengan doaku
Kuiringi kau dengan kasihku
Kulindungi kau dengan kekuatan cintaku
Bersama senyum cerah sang mentari
Kubuka lembaran cerita hari ini
Kicau burung iringi langkah diri
Harum bunga warnai suasana hati
Indah nian kurasa dunia
Sinar surya hangatkan jiwa
Melebur dingin direlung kalbu
Hancurkan dinding-dinding keangkuhanku
Kureguk lagi nikmatnya cinta
Kurasakan lagi indahnya merindu
Padamu kasih kutitipkan asa
Tuk meraih mimpi tak lagi semu
Genggamlah jemari ini kasih
Yakinkan hati tuk meraih mimpi
Jangan rampas senyum ini kasih
Dari wajah yang berseri-seri
Kasih..............
............harapku padamu
Jangan tinggalkan aku
Walau hanya dalam mimpi
SENYUM KEMENANGANMU
Kutentang tatapan matamu
Tajam......
Menghunjam dalam dihatiku
Kurasakan sentuhan lembut....
Direlung kalbu...
Membelai jiwa sepi merindu
CINTA.......
Kauhancurkan keangkuhanku
Kauleburkan kebekuan rasaku
Kau buka mata hatiku
Egoku luluhlantak karena itu
Dan....kujatuh dalam pelukmu
Kumaki diriku.....
Kubenci lakuku.......
Yang tak mampu hindarimu
Indah....
Sakit......
Mengharu biru
Sendu.........
Dan senyuman manismu itu
Yang terhias dibibirmu
Adalah senyum kemenanganmu
SAYANG..... BEGITU KAU PANGGIL AKU
Sayang.........
Lembut kudengar suaramu
Memanggilku dari dalam lukaku
Menembus batas kabut sepiku
Sayang........
Syahdu serasa relung hatiku
Kau ajak aku meniti angan
Menjemput impian yang tertinggal
Ucapkanlah lagi kata itu
Aku tak jemu mendengarmu
Yang syahdu..........
Merindu..........
Bisikkanlah lagi kata itu
Biar kunikmati cintamu
Mengaliri pembuluh darahku
Hingga menyentuh detak jantungku
Sayang....
Begitulah kau panggil aku
Bagai sebuah lagu merdu
Bersenandung dalam hidupku
LUKAMU ADALAH LARAKU
Malam beku membisu
Kala lirih kaubisikkan lukamu
Kau terajam cinta
Terhunus pedang asmara
Semilir angin terhenti
Mendesahkan duka terdalam
Perihmu terasa di dada
Sedihmu menusuk sepi hati
Apa tah ini...
Iba ataukah cinta
Hanya kusadari.....
Hatiku lara, jika kau terluka
RAGU DIATAS CINTA
Bekuku tergugah akan hadirmu
Angkuh jiwaku kau robek
Menebar rindu direlungku
Ragu tergelar dalam hatiku
Getar syahdu menari dalam sukma
Jiwaku tiada sanggup dustakan
Kasihmu begitu kuat mencengkeram
Dalam rasa yang terajut tanpa kesengajaan
Jika mampu ku ungkap rahasia
Masihkah jemari ini kau genggam erat
Akankah rasa kan tetap sarat
Akankah setia tetap merenda
Seribu ragu mendera diatas cinta
Sejauh apa kita dapat memaknai
Apakah cinta terukir jadi cerita
Mengukir tapak jalan ke depan
ATAS NAMA CINTA
Atas nama cinta
Kuizinkan kau berpaling dariku
Karena ku tahu itu yang terbaik untukkmu
Atas nama cinta
Kubebaskan kau dari ikatan batinku
Untuk mencari yang lebih baik dariku
Atas nama cinta
Pergilah kau menjauh dari hidupku
Karena aku bukanlah takdirmu
Dan.....atas nama cinta
Kuantar kau dengan doaku
Kuiringi kau dengan kasihku
Kulindungi kau dengan kekuatan cintaku
KUTEMUKAN INDAH JIWAMU
Kala keraguanku singgah
Kau sambut hatiku penuh cerah
Kau untai kata-kata indah
Hingga raguku terkikis musnah
Katamu basuh keluhku
Hiburmu sapu air mataku
Izinkan kusandarkan lara...
Pada jiwamu yang indah
Hanya melepas sejenak duka
Lelahku pada rasa
Dunia
Telah kutemukan dirimu
Dalam belukar ragu dan kecewaku