Senin, 22 Maret 2010

PELANGI KATAKU

RAYUNG ASTANA

Sunyi mengelupas dinding malam
Diatas astana rindu menggelucak
Menampar kelam seraya beranjak
;lupakan, lalu terkubur dalam

Tari menari semu dan nyata
Meliuk raga penuhi cahaya
Kau tabur melati diatas pusara
Kau semat mawar di kelambu jiwa

;ah
Rayung diatas astana
Mengukir indah diujung lelara
Kembang mekar tebarkan aroma


@Rayung Sekar
020310



ASA

Aku terbaring...
Dalam pelukan malam
Berselimut mimpi

Bercengkrama bersama bulan
Berjalan diatas awan
Menggandeng sejuta bintang

Asa ini telah dalam genggaman
Usah ragu hiasi jiwa
Tersenyumlah dengan sejuta pesona

Malam adalah keindahan
Tarian jiwa diantara kelam dan kalam
Sebelas ketukan asal seirama
Liukan sukma usah dipaksa



@Rayung Sekar
270210



IZINKAN AKU KEKASIH

Izinkan aku mencintai-Mu
Tanpa abjad terukir indah
Tanpa kata merayu mesra
Tanpa sulaman mewah hiasi raga

Izinkan aku merindui-Mu
Dengan kesahajaan rasa memuja
Tak mampu berharap kasih berbalas
Tak kuasa pintakan belaian manja

:cukup izinkan saja
Aku mencinta dan merindu
Menatap indah terang cahaya
Dalam keremangan takdirku

;izinkan aku Kekasih
Meski tak pantas ku meminta



@Rayung Sekar
250210



TAK BERNAMA

Ini rasa tak bernama
Hanya jajaran aksara lara
Terukir perlahan dalam jiwa
Teteskan mataair yang memerah

Ini rasa tak bernama
Hanya lukisan abjad memuja
Mengukir sukma dalam buaian nala
Menyimpul senyum di bibir senja

Ini rasa memang tak bernama
Permainkan nala insan bercinta
Kadang sungkawa kadang harsana
Namun tak seorangpun merasa jera



@Rayung Sekar
230210



SELAMAT DATANG CINTA

Temani aku wahai malam
Saat kuukir asa di kening kelam
Ku ambil bintang sebagai hiasan
Rindu mengetuk hati meradang

Temani aku wahai rembulan
Lalui malam penuh gemintang
Menari-nari diatas rajutan kasih sayang
Perlahan-lahan tersulam penuh kecintaan

Rupa bersinar bak purnama
Hati riang bak bocah tiada dosa
Melambai jiwa pada lelara
Melangkah rasa pada penuh suka cita

;dan tak kuasa kuteriakkan
"Selamat datang cinta"



@Rayung Sekar
190210



KIDUNG HATI

Kidung itu
Melagu di dalam pelik
Di tengah lenguhan bermadu
Diantara peluh yang menitik

;sayang
Mari bersulang bakar menyala
Dalam cawan berukir derita
Reguklah hingga semua sudah

Kidung itu
Melagu tanpa ada yang peduli
Menyibak kelambu di peraduan semu
menyelinap dalam jiwa tergolek pedih

Kidung itu adalah kidung sunyi
Dalam tetesan terakhir bakar menyala




@Rayung Sekar
Januari 2010



SUNGGUH, KU HANYA BERTANYA

Kekasih...
Izinkan malam ini aku bertanya

Mengapa Kau acuhkan aku
Disaat aku mengingat-Mu

Mengapa kau likukan jalanku
Disaat ku pilih jalan lurus-Mu

; sungguh, aku hanya bertanya

Inikah neraca keadilan-Mu
Kau letakkan aku di altar tangisku

Jika ini ujian dan cobaan
Sebagai tanda kasih sayang
Maka, ampunilah aku
Yang tak kuasa menerima kasih-Mu

; sungguh, aku hanya bertanya

Karena aku tahu
Jiwaku ada dalam genggaman-Mu



@Rayung Sekar
190110



JATUH CINTA LAGI

Kekasih
Lihatlah senyum di bibirku
Saat aku selangkah lebih dekat dengan-Mu
Kiranya ku jatuh cinta lagi

Ku kidungkan lagi surat cinta-Mu
Yang lama tertumpuk di meja hatiku
Airmata ini menitik tiada henti
Bahagia kurasakan kasih-mu mengalir

;ah...
kiranya aku jatuh cinta lagi
pada-Mu



@Rayung Sekar
250110



DOA ATAU SERAPAH

tahukah sayang
baju ini telah terkoyak

lihatlah sayang
ada 3, 9, 12, 15, koyakan

sayang
tidakkah kau paham
harusnya kau yang menyulam

namun,
ku relakan kau menghilang
biarlah aku yang akan menyulam

setiap tisikan adalah ukiran aksara
setiap sulaman adalah sebait doa

;agar kau sadar sayang
kau ditunggu
di pintu neraka
hahahaha...



@Rayung Sekar
140110



PUJANGGA

sanjung aku pujangga
hingga ku terbang ke langit tujuh

rayu aku pujangga
hingga ku jatuh dalam pelukmu

dengan kata indahmu
;kau hempaskan aku
kau sayat aku

; perih
hingga beku
menusuk dalam kalbu

puaskan tawamu!



@Rayung Sekar
revisi 090110



YANG TERKUAK

Kerak bumi pecah membuncah
Tersembur luka merah membara
Panas, bakar jiwa ternoda

;terkuak sudah

Hangus merangus sukmaku
Terkikis percaya tertanam padamu
Lupakan janji mati menanti
Hilang terpuruk dalam sepi

;pergilah tanpa hati



@Rayung Sekar
070110



TERJAGA JIWA


Ku terjaga di tengah malam
Sendiri merantai sepi
Desah angin hantarkan rindu hati
Menyapa dalam hening malam

Melukis syair-syair cinta
Mentasbihkan segala rasa
Dalam gejolak kembara

Mentasydidkan anganku
Menuntunku tuk kembali
Dalam keterjagaan jiwa




@Rayung Sekar



SEJUTA CINTA

dikala ufuk mulai memerah...
kasihku menyuguhkan sesimpul kecupan mesra {Rifky Yanky}

mesra mengulum fajar
mawar merah hiasan meja
senyuman kekasih hiasan pagi
bawa bahagia menelusup hati {Rayung Sekar}

tersungging bibir penuh arti
sambutan peluk sang kekasih
kian mekar cinta di hati
untukmu {Delima}

gejolak berbunga-bunga
Seiring mekarnya cinta
Tak kuasa diri menahan himpitan rindu {Sabre}

rindu itu terkubur dalam sunyi
yang telah lama membeku
ia pelanpelan membukanya, kini {Jejak Sandi}

matamu nyala cinta
gumpalan rindu yang menjelma
tatapnya menusuk jiwa
bunuh nestapa yang pernah ada {Ika Defiyanti}

nyatakan rindu itu untukku
tak perlu kata..tak perlu irama
hanya satu kecupan
dalam dinginnya salju beterbangan {Resa Pundarika}




@ PENGHUNI TAMAN




PUTIH

Ketika rintik rahmat menyentuh
Titik-titik kasih basahi tubuh
Ku terbangun dalam buaiku

Perlahan mata pun terbuka
Kau tunjukkan putih yang sebenarnya putih
Ku coba pahami dan meng-arti

;ah
Kiranya ku salah merangkai
Putih yang ku kira putih
Hanya silaukan mata

;putih tak selamanya bersih
pahamkan aku



@Rayung Sekar
291209



PELANGIKU

Pelangi itu
kubentangkan di langit hatimu
kala rindu jatuh di mataku
kulihat wajahmu yang tersapu kelu

jadikan pelangiku tunggangan
saat kau ingin beranjak dari sedu
titihlah tujuh warna indahnya
hingga dirimu tak lagi abu abu

Pelangi itu
kubentangkan di pelataran sukma
ketika usai deras hujan jiwamu
agar kau tahu aku selalu ada



@Rayung Sekar
281209



MBANGUN KAHYANGAN

padepokan selepas badai
menebar benih nafsu angkara tumbuh meraja
dengki merinai sepanjang bongkah di tebing curam
hitam menjelaga warna mega
jingga pelangi alirkan darah
neraka mengerkah, bumi rengkah
ranah hijau kini gersang mengerontang

duh, Gusti
ini apa?

wahai Sang Penguasa
bisikmu bertutur sapa
suarakan sangkakala

bumiku kau goyang mesra
runtuh batu tembok tebing
dengan itukah kau bangun istanamu?

tanah kupijak mengerak
pun semilir angin panas melesap
daun mengering remukkan hati

ku semai cinta dalam tabur bunga tujuh rupa
bentangkan pelangi di langit taman hati
tersingkap tabir dendam di tanah kahyangan
dihembus angin musnahkan dengki




@Rayung Sekar, Ahmad, dan Nuansa
261209



CATATAN CINTA

sudahi saja buku itu
jadikan hiasan meja dan kursi
usah kau bawa berlari
menembus batas hayal dan mimpi

usaikan saja catatan kita
karena tinta tak lagi berwarna
kau paksa pun tiada guna
yang tergores tak lagi bermakna

;percuma



@Rayung Sekar
251209







0 komentar:

Posting Komentar