Jumat, 22 April 2011

PELABUHAN SEMENTARA

Di suatu ketika, pernah ada rasa indah diantara kita, bahkan begitu indah. Tiada hari tanpa kata mesra merayu, menyapa dengan tawa tawa kecil kita, tak sedetik pun terlewat tanpa memikirkan dirimu. Bibir ini pun tiada henti menyungging senyuman, ah.....serasa hari penuh bunga. Namun badai kecil itu pun datang bertubi tubi, menguji biduk kita, tiada keras badai menggoyang, namun aku begitu panik, hingga biduk itu pun akhirnya pecah. Jika kau tahu, aku menangisinya sepanjang malam, merindukan saat yang telah terlewati, namun semua sia sia. Kiranya kau telah memilih pelabuhanmu yang dulu. Aku tahu, dan aku baru menyadari, bahwa biduk kita hanya berlayar untuk menghibur hatimu yang sedang terluka, dan saat luka itu terobati kau pun kembali, pada dermagamu yang dulu. Aku melepaskanmu, merelakanmu, dengan senyum dan tangis yang tak bisa aku tahan, karena aku tak pernah mendusta pada rasa.....


Rayung Sekar

catatan untuk "AM"

031210

0 komentar:

Posting Komentar