RAYUNG ASTANA
Sunyi mengelupas dinding malam
Diatas astana rindu menggelucak
Menampar kelam seraya beranjak
;lupakan, lalu terkubur dalam
Tari menari semu dan nyata
Meliuk raga penuhi cahaya
Kau tabur melati diatas pusara
Kau semat mawar di kelambu jiwa
;ah
Rayung diatas astana
Mengukir indah diujung lelara
Kembang mekar tebarkan aroma
@Rayung Sekar
020310
ASA
Aku terbaring...
Dalam pelukan malam
Berselimut mimpi
Bercengkrama bersama bulan
Berjalan diatas awan
Menggandeng sejuta bintang
Asa ini telah dalam genggaman
Usah ragu hiasi jiwa
Tersenyumlah dengan sejuta pesona
Malam adalah keindahan
Tarian jiwa diantara kelam dan kalam
Sebelas ketukan asal seirama
Liukan sukma usah dipaksa
@Rayung Sekar
270210
IZINKAN AKU KEKASIH
Izinkan aku mencintai-Mu
Tanpa abjad terukir indah
Tanpa kata merayu mesra
Tanpa sulaman mewah hiasi raga
Izinkan aku merindui-Mu
Dengan kesahajaan rasa memuja
Tak mampu berharap kasih berbalas
Tak kuasa pintakan belaian manja
:cukup izinkan saja
Aku mencinta dan merindu
Menatap indah terang cahaya
Dalam keremangan takdirku
;izinkan aku Kekasih
Meski tak pantas ku meminta
@Rayung Sekar
250210
TAK BERNAMA
Ini rasa tak bernama
Hanya jajaran aksara lara
Terukir perlahan dalam jiwa
Teteskan mataair yang memerah
Ini rasa tak bernama
Hanya lukisan abjad memuja
Mengukir sukma dalam buaian nala
Menyimpul senyum di bibir senja
Ini rasa memang tak bernama
Permainkan nala insan bercinta
Kadang sungkawa kadang harsana
Namun tak seorangpun merasa jera
@Rayung Sekar
230210
SELAMAT DATANG CINTA
Temani aku wahai malam
Saat kuukir asa di kening kelam
Ku ambil bintang sebagai hiasan
Rindu mengetuk hati meradang
Temani aku wahai rembulan
Lalui malam penuh gemintang
Menari-nari diatas rajutan kasih sayang
Perlahan-lahan tersulam penuh kecintaan
Rupa bersinar bak purnama
Hati riang bak bocah tiada dosa
Melambai jiwa pada lelara
Melangkah rasa pada penuh suka cita
;dan tak kuasa kuteriakkan
"Selamat datang cinta"
@Rayung Sekar
190210
KIDUNG HATI
Kidung itu
Melagu di dalam pelik
Di tengah lenguhan bermadu
Diantara peluh yang menitik
;sayang
Mari bersulang bakar menyala
Dalam cawan berukir derita
Reguklah hingga semua sudah
Kidung itu
Melagu tanpa ada yang peduli
Menyibak kelambu di peraduan semu
menyelinap dalam jiwa tergolek pedih
Kidung itu adalah kidung sunyi
Dalam tetesan terakhir bakar menyala
@Rayung Sekar
Januari 2010
SUNGGUH, KU HANYA BERTANYA
Kekasih...
Izinkan malam ini aku bertanya
Mengapa Kau acuhkan aku
Disaat aku mengingat-Mu
Mengapa kau likukan jalanku
Disaat ku pilih jalan lurus-Mu
; sungguh, aku hanya bertanya
Inikah neraca keadilan-Mu
Kau letakkan aku di altar tangisku
Jika ini ujian dan cobaan
Sebagai tanda kasih sayang
Maka, ampunilah aku
Yang tak kuasa menerima kasih-Mu
; sungguh, aku hanya bertanya
Karena aku tahu
Jiwaku ada dalam genggaman-Mu
@Rayung Sekar
190110
JATUH CINTA LAGI
Kekasih
Lihatlah senyum di bibirku
Saat aku selangkah lebih dekat dengan-Mu
Kiranya ku jatuh cinta lagi
Ku kidungkan lagi surat cinta-Mu
Yang lama tertumpuk di meja hatiku
Airmata ini menitik tiada henti
Bahagia kurasakan kasih-mu mengalir
;ah...
kiranya aku jatuh cinta lagi
pada-Mu
@Rayung Sekar
250110
DOA ATAU SERAPAH
tahukah sayang
baju ini telah terkoyak
lihatlah sayang
ada 3, 9, 12, 15, koyakan
sayang
tidakkah kau paham
harusnya kau yang menyulam
namun,
ku relakan kau menghilang
biarlah aku yang akan menyulam
setiap tisikan adalah ukiran aksara
setiap sulaman adalah sebait doa
;agar kau sadar sayang
kau ditunggu
di pintu neraka
hahahaha...
@Rayung Sekar
140110
PUJANGGA
sanjung aku pujangga
hingga ku terbang ke langit tujuh
rayu aku pujangga
hingga ku jatuh dalam pelukmu
dengan kata indahmu
;kau hempaskan aku
kau sayat aku
; perih
hingga beku
menusuk dalam kalbu
puaskan tawamu!
@Rayung Sekar
revisi 090110
YANG TERKUAK
Kerak bumi pecah membuncah
Tersembur luka merah membara
Panas, bakar jiwa ternoda
;terkuak sudah
Hangus merangus sukmaku
Terkikis percaya tertanam padamu
Lupakan janji mati menanti
Hilang terpuruk dalam sepi
;pergilah tanpa hati
@Rayung Sekar
070110
TERJAGA JIWA
Ku terjaga di tengah malam
Sendiri merantai sepi
Desah angin hantarkan rindu hati
Menyapa dalam hening malam
Melukis syair-syair cinta
Mentasbihkan segala rasa
Dalam gejolak kembara
Mentasydidkan anganku
Menuntunku tuk kembali
Dalam keterjagaan jiwa
@Rayung Sekar
SEJUTA CINTA
dikala ufuk mulai memerah...
kasihku menyuguhkan sesimpul kecupan mesra {Rifky Yanky}
mesra mengulum fajar
mawar merah hiasan meja
senyuman kekasih hiasan pagi
bawa bahagia menelusup hati {Rayung Sekar}
tersungging bibir penuh arti
sambutan peluk sang kekasih
kian mekar cinta di hati
untukmu {Delima}
gejolak berbunga-bunga
Seiring mekarnya cinta
Tak kuasa diri menahan himpitan rindu {Sabre}
rindu itu terkubur dalam sunyi
yang telah lama membeku
ia pelanpelan membukanya, kini {Jejak Sandi}
matamu nyala cinta
gumpalan rindu yang menjelma
tatapnya menusuk jiwa
bunuh nestapa yang pernah ada {Ika Defiyanti}
nyatakan rindu itu untukku
tak perlu kata..tak perlu irama
hanya satu kecupan
dalam dinginnya salju beterbangan {Resa Pundarika}
@ PENGHUNI TAMAN
PUTIH
Ketika rintik rahmat menyentuh
Titik-titik kasih basahi tubuh
Ku terbangun dalam buaiku
Perlahan mata pun terbuka
Kau tunjukkan putih yang sebenarnya putih
Ku coba pahami dan meng-arti
;ah
Kiranya ku salah merangkai
Putih yang ku kira putih
Hanya silaukan mata
;putih tak selamanya bersih
pahamkan aku
@Rayung Sekar
291209
PELANGIKU
Pelangi itu
kubentangkan di langit hatimu
kala rindu jatuh di mataku
kulihat wajahmu yang tersapu kelu
jadikan pelangiku tunggangan
saat kau ingin beranjak dari sedu
titihlah tujuh warna indahnya
hingga dirimu tak lagi abu abu
Pelangi itu
kubentangkan di pelataran sukma
ketika usai deras hujan jiwamu
agar kau tahu aku selalu ada
@Rayung Sekar
281209
MBANGUN KAHYANGAN
padepokan selepas badai
menebar benih nafsu angkara tumbuh meraja
dengki merinai sepanjang bongkah di tebing curam
hitam menjelaga warna mega
jingga pelangi alirkan darah
neraka mengerkah, bumi rengkah
ranah hijau kini gersang mengerontang
duh, Gusti
ini apa?
wahai Sang Penguasa
bisikmu bertutur sapa
suarakan sangkakala
bumiku kau goyang mesra
runtuh batu tembok tebing
dengan itukah kau bangun istanamu?
tanah kupijak mengerak
pun semilir angin panas melesap
daun mengering remukkan hati
ku semai cinta dalam tabur bunga tujuh rupa
bentangkan pelangi di langit taman hati
tersingkap tabir dendam di tanah kahyangan
dihembus angin musnahkan dengki
@Rayung Sekar, Ahmad, dan Nuansa
261209
CATATAN CINTA
sudahi saja buku itu
jadikan hiasan meja dan kursi
usah kau bawa berlari
menembus batas hayal dan mimpi
usaikan saja catatan kita
karena tinta tak lagi berwarna
kau paksa pun tiada guna
yang tergores tak lagi bermakna
;percuma
@Rayung Sekar
251209